Api Hanguskan 35 Rumah di Kawasan Padat Penduduk Jakarta Barat, Warga Terdampak Mengungsi.

Api Hanguskan 35 Rumah di Kawasan Padat Penduduk Jakarta Barat, Warga Terdampak Mengungsi.

Api Hanguskan 35 Rumah di Kawasan Padat Penduduk Jakarta Barat, Warga Terdampak Mengungsi

Kampartrapost- Telah terjadi kebakaran di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang menghanguskan 35 unit rumah. Kebakaran terjadi pada pukul 20.01 WIB, Minggu (17/11). Saat ini, api sudah padam.

Sebanyak 130 personel dan 26 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api tersebut. Setelah proses pemadaman selama 5 jam, akhirnya si jago merah mengalah.

Sejumlah warga terdampak terpaksa harus meninggalkan rumah mereka karena sudah hangus terbakar.

Petugas Tanggap Gawat Bencana (TAGANA) telah menyiapkan sejumlah tempat pengungsian untuk korban, seperti di Musholla Assofa dan beberapa tenda dari bantuan BPBD setempat.

Menurut informasi yang beredar, korsleting listrik menjadi pemicu terjadinya kebakaran. Terlebih lagi, lokasi kejadian merupakan kawasan padat penduduk. sehingga api lebih cepat menyebar.

Follow Instagram Kampartra Post

Warga banyak yang panik dan berhamburan keluar hingga lupa menyelamatkan barang-barang mereka. Saat ini, korban terdampak tinggal di posko pengungsian untuk sementara waktu.

Kebakaran yang terjadi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu menghanguskan 35 bangunan rumah dengan total korban jiwa sebanyak 173 orang.

Kesaksian Korban Bencana Kebakaran di Jakarta Barat yang Terpaksa Mengungsi

Piah (55), korban kebakaran rumah di Jalan Assofa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat terpaksa mengungsi untuk sementara waktu di tenda pengungsian BPBD.

Sebab, rumah idamannya telah rata dengan tanah usai kebakaran, Minggu (17/11) malam. Ia tidak bisa menyelamatkan barang berharga yang ada di dalam rumahnya, tapi ada sebagian dokumen yang berhasil diamankan oleh anaknya.

Menurut keterangan Piah, kebakaran bermula dari tempat tetangganya yang hanya berselisih dua rumah. Kemudian, anaknya yang dari halaman berlari ke rumah untuk memberi tahu ada kebakaran dan berusaha menyelamatkan barangnya.

“Anak saya lari ke dalam teriak ada kebakaran dan berusaha membawa berkas pentingnya. setelah saya lihat ke luar, api sudah membumbung tinggi di atap rumah saya,” ujarnya memberikan keterangan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *