Kampartrapost_ Sejak Presiden melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia pada awal September 2025. Publik langsung menaruh perhatian pada gaya komunikasinya yang banyak orang anggap “koboi” dan blak-blakan.
Gaya komunikasi tersebut mulai menjadi trending setelah ia menyampaikan pernyataan dalam konferensi pers perdana. Saat itu, Purbaya menyinggung soal demonstrasi dan menegaskan bahwa protes akan berkurang jika masyarakat merasakan dampak positif dari pertumbuhan ekonomi.
Pernyataan itu segera mengundang respons dari berbagai kalangan politik dan anggota DPR. Ketua Banggar DPR, Said Abdullah, menilai gaya koboi Purbaya bisa memperkuat sinyal kebijakan asalkan ia mendukungnya dengan data dan tindakan nyata.
Beberapa tokoh lain justru memberikan penilaian positif. Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut gaya tersebut sebagai metode cepat dalam pengambilan keputusan darurat.
Ia juga mendukung keterlibatan langsung Purbaya dalam mengawasi kebijakan fiskal, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pemberantasan rokok ilegal.
Meski demikian, Purbaya sendiri menyadari perlunya kehati-hatian. Dalam sebuah kesempatan, ia menegaskan bahwa sebagai Menteri Keuangan ia tidak bisa lagi berbicara dengan cara koboi seperti ketika memimpin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Pernyataan itu menunjukkan pemahamannya bahwa pejabat publik tidak hanya mengekspresikan pendapat pribadi, tetapi juga harus menjaga reputasi institusi negara.
Kini, seiring bergulirnya kebijakan dan wacana, publik mengamati ujian sesungguhnya , apakah gaya koboi Purbaya akan mencerminkan ketegasan yang berlandaskan substansi, atau justru memicu kritik karena terlalu langsung dan kurang strategis.
Follow Instagram Kampartrapost
Be First to Comment