Anggur Shine Muscat yang Beredar Di Thailand Terkontaminasi Bahan Kimia Berbahaya
Peneliti menemukan bahwa para ahli menciptakan anggur Shine Muscat sebagai hasil persilangan di Jepang pada tahun 1988 dan bahwa anggur tersebut terkontaminasi oleh unsur kimia berbahaya.
Unsur kimia terdapat dalam makanan, khususnya pestisida, bisa mengalami dampak pada kesehatan.
Konsumsi anggur dalam porsi berlebihan atau secara terus-menerus dapat berisiko, di antara kandungan kimia yang teridentifikasi dalam anggur yang terdapat klorpirifos.
Klorpirifos dapat mengakibatkan gangguan dalam perkembangan saraf, hambatan pernapasan, dan gangguan terhadap mekanisme imun.
follow untuk berita menarik lainnya
Jenis buah ini memiliki ukuran besar, berwarna kuning kehijauan, dengan tekstur yang gurih dan sedikit asam.
Ternyata, para petani menanam jenis ini tidak hanya di Jepang, tetapi juga di Korea Selatan dan China.
Malaysia memperhatikan bahwa anggur yang ditemukan di Thailand mengandung kandungan kimia berbahaya.
Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan (PPKM) Malaysia mengumumkan bahwa mereka segera melakukan tindakan lanjutan terkait hadirnya Anggur Shine Muscat
“KPKM hingga kini belum menerima aduan terkait residu kimia berlebihan pada anggur tersebut,” ujar Mohammad Sabu kepada wartawan pada (27/10/ 2024).
Pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengabarkan pada Senin, 28/10/2024, bahwa mereka tidak menemukan sampel yang memiliki residu pestisida berlebihan.
Sementara di Indonesia, Badan Karantina Indonesia (Barantin) RI memperkuat pemeriksaan terhadap anggur di Thailand.
Kepala Barantin Sahat M melaksanakan pemeriksaan karantina yang berada di pelabuhan Tanjung Perak.