Press "Enter" to skip to content

Bantuan Pangan Beras 2025, Strategi Baru Kendalikan Kemiskinan dan Inflasi

Kampartra Post- Presiden Prabowo Subianto menyetujui distribusi bantuan pangan beras 10 kilogram selama enam bulan pada 2025.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan program ini akan membantu 16 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP).

Hal ini sebagai bagian dari upaya menekan angka kemiskinan dan inflasi.

“Bantuan pangan beras diberikan mulai Januari dan Februari, sisanya empat bulan akan dijadwalkan kemudian. Totalnya mencapai 960 ribu ton,” jelas Arief, Rabu (1/1/2025).

Program ini menargetkan desil 1 dan 2, perempuan kepala keluarga miskin, dan lansia tunggal.

Data penerima diambil dari Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang dikelola Kementerian PPN/Bappenas.

Selain mengurangi kemiskinan, bantuan pangan ini juga menjaga stabilitas harga beras.

Selanjutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bantuan ini sebelumnya mampu menurunkan inflasi beras dari 5,63 persen pada September 2023 menjadi 0,48 persen pada Desember 2023.

Pada 2024, inflasi beras mencapai 5,32 persen di Februari, namun bantuan beras dan stimulus sosial berhasil menekan angka itu menjadi 0,94 persen pada Juli 2024.

Follow Instagram Kampartra Post untuk Berita Menarik Lainnya

Kemudian, Arief menegaskan, program ini tidak hanya menjadi bantalan bagi masyarakat berpenghasilan rendah tetapi juga menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan di sektor pangan.

“Kolaborasi antara pemerintah dan Bulog memastikan distribusi bantuan berjalan lancar,” tambahnya.

Pemerintah optimistis langkah ini mampu memberikan dampak signifikan dalam mengurangi kemiskinan dan menjaga stabilitas ekonomi.

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *