Press "Enter" to skip to content

Tragedi DPRD Makassar, Luka Kemanusiaan dan Kerugian Fantastis Mengguncang Sulsel

Kampartrapost_Kota Makassar diguncang tragedi besar ketika demonstrasi ricuh berubah menjadi kebakaran hebat di Gedung DPRD, Jumat malam 29 Agustus.

Insiden memilukan itu tidak hanya memakan empat korban jiwa dan lima luka berat, tetapi juga menghancurkan puluhan kendaraan terbakar.

Keluarga korban kini merasakan duka mendalam karena kehilangan orang tercinta secara mendadak akibat demonstran anarkis yang memicu kebakaran memanas.

Kesedihan masyarakat semakin besar karena insiden ini memperlihatkan betapa rapuhnya keamanan publik ketika aksi protes berubah destruktif.

Massa anarkis melampiaskan kemarahan mereka dengan cara membakar fasilitas publik, mengubah gedung perwakilan rakyat menjadi lautan api.

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, sedikitnya 67 mobil dan 15 sepeda motor hangus terbakar.

Follow Instagram kampartrapost_

Kerugian material ditaksir mencapai Rp253,4 miliar, mencakup gedung, perlengkapan kantor, hingga aset pendukung operasional penting DPRD Makassar.

Api yang berkobar tidak hanya menghanguskan harta benda, melainkan juga meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban meninggal.

Empat nyawa melayang dalam kobaran api, sementara lima lainnya berjuang pulih di rumah sakit dengan kondisi kritis.

Gubernur Tunjukkan Kepedulian dan Imbauan Ketertiban

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, langsung turun tangan memastikan seluruh korban mendapatkan perawatan medis maksimal dan dukungan psikologis.

Ia mengunjungi korban di rumah sakit, memberikan semangat, serta menyerahkan bantuan finansial untuk meringankan beban keluarga terdampak tragedi.

Langkah cepat itu menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk melindungi rakyatnya, terutama ketika menghadapi krisis kemanusiaan yang memilukan hati.

Selain memberikan bantuan, Gubernur juga mengingatkan seluruh masyarakat agar menjaga ketertiban demi mencegah insiden serupa terulang kembali.

Polisi masih menyelidiki pelaku utama dan menghitung ulang kerugian akibat kebakaran serta perusakan yang merugikan seluruh masyarakat Makassar.

Aparat keamanan segera mengevakuasi sejumlah kendaraan tersisa untuk mencegah pembakaran ulang dan menjaga stabilitas situasi kota.

Tragedi ini menjadi peringatan keras betapa mudahnya emosi kolektif berubah menjadi bencana kemanusiaan ketika aksi demonstrasi kehilangan kendali.

Masyarakat kini menuntut langkah konkret agar kejadian serupa tidak lagi merenggut nyawa maupun menghanguskan aset publik.

Solidaritas, empati, dan komitmen bersama menjaga keamanan menjadi fondasi utama bagi Sulawesi Selatan menghadapi luka tragedi DPRD Makassar.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *