Press "Enter" to skip to content

Paus Fransiskus Wafat, Tinggalkan Pesan Damai dan Permintaan Pemakaman yang Sederhana

Kampartrapost_Paus Fransiskus tutup usia pada Senin pagi, 21 April 2025, di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, dalam kedamaian.

Vatikan menyampaikan kabar duka ini dan Kardinal Kevin Farrell secara resmi mengumumkannya melalui saluran Telegram Vatikan.

“Pagi ini, tepat pukul 07.35 waktu setempat, Uskup Roma, Fransiskus, berpulang ke rumah Bapa,” ujar Farrell dalam keterangannya.

Kepergian Paus terjadi sehari setelah kehadirannya di Lapangan Santo Petrus saat misa Paskah pada Minggu, 20 April.

Dalam penampilan publik terakhirnya, Paus menyerukan gencatan senjata segera atas konflik yang terjadi di Jalur Gaza.

Ia menyatakan simpati terhadap penderitaan warga Palestina dan Israel yang terus menjadi korban kekerasan berkepanjangan.

Follow Instagram Kampartrapost_

Paus Fransiskus mengajak semua pihak bertikai untuk menghentikan perang, membebaskan sandera, dan membantu para korban kelaparan.

Dalam pesannya, beliau mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang terus memburuk di wilayah Gaza.

Permintaan Pemakaman Sederhana dan Sarat Makna Rohani

Uskup Agung Diego Ravelli menyatakan bahwa Paus Fransiskus secara langsung meminta upacara pemakamannya berlangsung sederhana dan penuh makna spiritual.

Paus ingin agar prosesi pemakaman lebih menonjolkan semangat kebangkitan Kristus daripada kemegahan duniawi semata.

Paus menegaskan bahwa seorang paus adalah pelayan iman, bukan tokoh kekuasaan dunia, menurut revisi liturgi tahun lalu.

Revisi tata pemakaman itu disahkan langsung oleh Paus pada April 2024 dalam dokumen Ordo Exsequiarum Romani Pontificis.

Aturan baru tersebut meliputi verifikasi jenazah di kapel dan proses pemakaman langsung tanpa rangkaian seremoni berlebihan.

Sepanjang hidupnya, Paus Fransiskus menunjukkan hidup sederhana dan terus menyuarakan kepeduliannya terhadap isu kemanusiaan dan keadilan dunia.

Sebelumnya, dokter merawat Paus Fransiskus selama 38 hari di Rumah Sakit Gemelli karena pneumonia pada kedua paru-parunya.

Setelah perawatan, ia kembali ke kediaman meski kesehatannya belum benar-benar pulih sepenuhnya menurut laporan medis Vatikan.

Paus Fransiskus menjadi simbol kasih, kedamaian, dan suara bagi mereka yang tertindas di tengah gejolak dunia modern.

Kepergiannya meninggalkan duka mendalam sekaligus warisan moral dan spiritual yang akan dikenang oleh umat Katolik di seluruh dunia.