Kampartrapost_ RANS Entertainment yang memilih keluar dari perusahaan milik Raffi Ahmad. Mereka mengumumkan keputusan itu melalui berbagai platform media sosial, sehingga memicu perhatian luas dan spekulasi beragam dari publik.
Mereka menilai intensitas pekerjaan di RANS sering kali melampaui batas wajar jam kerja normal dalam industri kreatif. Beberapa di antara mereka bahkan mengaku bekerja hingga larut malam tanpa waktu istirahat yang cukup selama beberapa hari berturut-turut.
Salah satu mantan produser, Sharimaya Ulfina, menyatakan dirinya memutuskan untuk resign setelah empat tahun bekerja karena kelelahan fisik dan mental.
Ia menuturkan bahwa manajemen sering menargetkan produksi besar dengan sumber daya manusia yang terbatas dan tenggat waktu yang singkat. Kondisi tersebut memaksa banyak pekerja mengorbankan waktu istirahat demi memenuhi target produksi.
Akibat tekanan itu, beberapa karyawan jatuh sakit, sedangkan yang lain tetap memaksakan diri untuk bekerja meski tubuh mereka tidak fit.
sejumlah karyawan juga menilai gaji yang mereka terima tidak sebanding dengan beban kerja yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Situasi ini akhirnya menimbulkan pertanyaan publik tentang sistem kerja di industri kreatif dan bagaimana perusahaan besar seperti RANS mengelola kesejahteraan para pegawainya.
Follow Instagram Kampartrapost
Pernyataan ini memicu simpati publik sekaligus pertanyaan besar mengenai manajemen kerja di balik citra glamor perusahaan tersebut.
Namun demikian, hingga kini pihak RANS Entertainment belum memberikan pernyataan resmi terkait maraknya isu pengunduran diri ini. Raffi Ahmad sendiri sempat menanggapi singkat bahwa setiap industri hiburan memiliki dinamika kerja yang cepat dan penuh tekanan.
Meskipun begitu, netizen terus menyoroti pentingnya keseimbangan antara produktivitas dan kesejahteraan karyawan di perusahaan besar tersebut. Selain itu, banyak yang berharap RANS dapat memperbaiki sistem kerja agar lebih manusiawi dan berkelanjutan bagi semua pihak.
Pada akhirnya, fenomena ini menjadi pengingat bahwa di balik kesuksesan besar, ada manusia yang berjuang mempertahankan tenaga dan semangat. Isu ini juga menjadi refleksi bagi banyak perusahaan kreatif untuk meninjau ulang budaya kerja,
Be First to Comment