Press "Enter" to skip to content

Longsor Dahsyat Melanda Sukabumi, 4 Titik Akses Jalan Terputus

Kampartrapost- Intensitas hujan yang deras disertai dengan angin kencang menyerang Sukabumi hingga menyebabkan bencana tanah longsor terjadi di 4 titik akses jalan.

Hal ini sesuai dengan keterangan dari Novian Rahmat, BPBD Sukabumi.

“Bencana longsor itu terjadi di tiga kecamatan, pihak BPBD masih terus melakukan asesmen di TKP,” katanya.

Novian merinci daerah yang terdampak longsor di Kota Sukabumi.

Yaitu di wilayah Kampung Baru, Kecamatan Citamiang, Kemudian di Kelurahan Subang Jaya, Kecamatan Cikole, dan Kampung Tegallega, Kecamatan Lembursitu.

Hingga saat ini, tim penanggulangan bencana masih berada di lokasi untuk melakukan evakuasi material longsor dan verifikasi data warga terdampak.

Dalam insiden ini tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka.

Penyebab terjadinya longsor tersebut karena hujan deras sejak awal Desember hingga hari tragedi, menjadikan tanah tidak kuat menahan beban di atasnya.

Novian juga mengatakan cuaca ekstrem tidak hanya memicu terjadinya longsor, tapi juga mengakibatkan ambruknya satu unit rumah di Kecamatan Lembursitu.

Follow Instagram Kampartra Post 

Bencana Longsor tersebut juga mengakibatkan akses jalan Sukabumi-Palabuhanratu terputus.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Bandar Gadung, Sihabuddin, mengatakan hujan deras sejak Selasa kemarin hingga Rabu pagi mengakibatkan tebing tanah setinggi lima meter longsor ke bawah.

“Tanah longsor karena hujan, terus tertutuplah akses jalan dari Sukabumi-Palabuhanratu,” ujarnya.

Menurut Sihabudin, longsor terjadi diperkirakan pukul 02.00 WIB saat hujan deras di Kecamatan Bandargadung.

Akibatnya, lalu lintas dari Sukabumi-Palabuhanratu tertutup total hingga pukul 09.00 WIB pagi hari.

Petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah berada di TKP untuk membantu evakuasi material longsor

Hingga saat ini, baru satu arah akses jalan yang bisa terbuka dengan panduan jalan buka tutup untuk mencegah penumpukan kendaraan.

 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *