Press "Enter" to skip to content

Ambisi Tinggi Pemimpin Dunia dan Pelajaran dari Sejarah

Kampartra Post- Ambisi tinggi kerap menjadi ciri khas para pemimpin dunia, seperti Donald Trump dan Napoleon Bonaparte.

LBC, mantan Penasihat Keamanan AS, John Bolton, menggambarkan Trump sebagai pemimpin yang cenderung mengabaikan masukan ahli dan hanya mengikuti instingnya.

Pandangan ini selaras dengan berbagai kebijakan Trump, mulai dari penerapan tarif tinggi terhadap China hingga penetapan darurat nasional di perbatasan selatan Amerika Serikat.

Baca juga: Indonesia dan India Perkuat Kemitraan Digital untuk Transformasi Inklusif

Napoleon, pemimpin ambisius dari Prancis abad ke-19, menghadapi tantangan serupa saat mencoba mendominasi Eropa.

Ia menerapkan Sistem Kontinental untuk memblokade perdagangan Inggris, rival utamanya.

Namun, kebijakan itu berakhir dengan kegagalan, menyebabkan kerugian ekonomi besar di Eropa daratan dan memicu perlawanan yang melemahkan aliansinya.

Sebaliknya, Inggris tetap tangguh dan justru semakin kuat.

Seperti Napoleon, Trump juga menghadapi tantangan dalam kebijakan ambisiusnya.

Tarif tinggi yang ia terapkan bisa menjadi bumerang, meningkatkan harga barang di AS dan memperburuk hubungan dagang internasional.

China, sebagai rival utama AS, telah memperkuat aliansi ekonominya melalui BRICS, membuat posisi negosiasi AS semakin sulit.

Follow Instagram Kampartra Post

Sejarah mengajarkan bahwa ambisi tanpa perhitungan matang dapat menjadi senjata makan tuan.

Napoleon jatuh karena overestimasi kekuatannya, dan Trump mungkin menghadapi konsekuensi serupa jika tidak mengelola kebijakannya dengan bijak.

Diplomasi hati-hati dan aliansi strategis dapat menjadi kunci untuk menghadapi pemimpin dengan ambisi besar seperti mereka.

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *