Kampartrapost- Demo bukanlah hal yang asing bagi masyarakat Indonesia, karena keterlibatannya dengan kehidupan masyarakat Indonesia sangat penting.
Demo berarti pernyataan protes massal atau unjuk rasa yang menunjukkan ketidakpuasan dan menuntut perubahan kebijakan, serta berarti pula pertunjukan atau peragaan.
Dalam konteks ini, kita perlu membedakan antara aksi karena FOMO dan aksi yang berlandaskan niat untuk melakukan unjuk rasa serta menuntut perubahan.
Kita perlu memahami motivasi di balik tindakan unjuk rasa kita, apakah hanya karena ikut-ikutan atau memang untuk menuntut perubahan.
Menurut Rocky Gerung, aktivis terkenal Indonesia, demo adalah bentuk protes terhadap perubahan kebijakan yang tidak adil.
Jika seseorang bertindak hanya karena FOMO, maka ia akan membuang waktu dan energi tanpa memperoleh manfaat yang signifikan.
Namun, jika peragaan ini dilakukan dengan niat untuk unjuk rasa, maka hasilnya mungkin belum pasti, tetapi setidaknya ada harapan untuk perubahan
Sebagai contoh, ketika seseorang bertindak dengan niat untuk membawa perubahan, ia menghargai fasilitas yang ada, baik yang masih berfungsi maupun tidak, serta bertindak dengan logis dan tenang.
Sedangkan sebaliknya, dia hanya ingin mempublish kan tanpa adanya dasar pemikiran yang signifikan tentang rumusan masalah yang ada.
Dalam semaraknya tindakan ini, massa telah meniadakan berbagai fasilitas yang ada, seperti membakar kantor DPRD Makassar pada 29 Agustus.
Awalnya massa hanya merusak videotron dan mesin ATM, lalu membakar motor, mobil, hingga pos penjaga.
Tepat pukul 22.45 Wita, kobaran api mulai terlihat di lobi kantor DPRD, hanya berselang beberapa waktu gedung ludes terbakar.
Ironis? Ya, sangat ironis, karena pelaku melakukan tindakan ini semata-mata dengan emosi, bukan dengan pemikiran logis dan tenang.
Dalam konteks ini, peragaan unjuk rasa bukan hanya identik dengan mahasiswa, karena oknum yang terlibat juga ada di tengah masyarakat Indonesia secara luas.
Follow Instagram Kampartrapost
Kesimpulan
Oleh karena itu, maknai lah motivasi aksi ini dengan pemikiran yang logis dan bermakna.
Penulis : Muhammad Rizki
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Imam Bonjol
Be First to Comment