Jerman, Kampartrapost.com – Pemerintah Jerman baru-baru ini berencana untuk mengakhiri pemberian tes PCR virus secara gratis. Mereka mempertimbangkan hal tersebut karena sudah banyak warga Jerman yang telah melakukan vaksinasi.
Menurut sebuah laporan surat kabar lokal, meskipun 51% dari populasi penduduk Jerman belum melakukan vaksinasi secara lengkap, namun kecepatan penyebaran virus ini sedikit lebih lambat dari pada sebelumnya.
Menurut surat kabar Bild, pemerintah akan mulai menghentikan pemberian tes antigen cepat secara gratis. Karena penduduk Jerman telah cukup banyak yang melakukan vaksinasi.
Baca juga: Calon Perdana Menteri Jerman Minta Maaf atas Plagiarisme Buku
Tabloid itu juga mengutip beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya jika dua menteri telah menyetujui adanya kebijakan tersebut. Kebijakan baru ini kemungkinan akan berlaku mulai akhir September mendatang.
Saat ini di Jerman, penduduk wajib menunjukkan sertifikat yang menunjukkan jika mereka telah melakukan vaksinasi atau menunjukkan tes antigen negatif agar bisa mengunjungi tempat umum sepert restoran, bioskop, toko dan sebagainya.
Melansir dari dw.com, Menteri Keuangan dan kandidat Menteri Sosial (SDP) kiri-tengah Olaf Scholz, dan Perdana Menteri Bavaria Markus Sörder sangat mendukung adanya kebijakan tersebut.
Scholz mengatakan jika ia mendukung adanya kebijakan ini karena hal ini menunjukkan kemajuan terhadap orang yang melakukan vaksinasi Ini berarti dana negara tidak boleh digunakan secara cuma-cuma bagi mereka yang tidak melakukan vaksinasi.
Baca juga: Teori Konspirasi yang Berujung Masalah Kesehatan
Menurut Bild, tes antigen cepat secara gratis ini telah membebani pemerintah Jerman sebesar 4 milliar dolar.
“Kita harus meyakinkan teman-teman kita untuk melakukan vaksinasi. Ini adalah masalah yang harus dihadapi kita semua,“ Kata Scholz pada kabar grup media Funke.
Beberapa politisi juga menyerukan dan mendorong kampanye vaksinasi di sekolah-sekolah. Mereka banyak mendukung adanya vaksinasi keliling di Jerman.
Namun, Thorsten Frei, wakil pemimpin kelompok parlementer CDU/CSU untuk hukum dan perlindungan konsumen, mengatakan kepada Bild bahwa tes gratis harus tetap dilanjutkan untuk anak-anak karena mereka belum memenuhi syarat untuk melakukan vaksinasi.