Kebakaran Hutan Aljazair Tewaskan 65 Orang, Aljazair Berduka

Aljazair, Kampartrapost.comKebakaran hutan di wilayah Aljazair telah memakan korban tewas meningkat. Kebakaran yang melanda hutan pegunungan dan desa di wilayah Berber Aljazair membuat korban jiwa naik hingga pada Rabu menjadi 65.

Pada Selasa otoritas perlindungan sipil mengungkapkan adanya kenaikan jumlah korban dari hari Selasa mencapai 42 orang, termasuk 25 tentara.

Presiden Aljazair kemudian mengumumkan untuk melakukan masa berkabung selama tiga Minggu. Masa berkabung nasional ini bertujuan untuk menghormati para korban kebakaran.

Presiden Abdelmajid Tabboune mengatakan negaranya di Afrika Utara akan memasuki masa berkabung selama tiga hari mulai dari Kamis. Hal ini mencakup juga atas penangguhan kegiatan pemerintahan kecuali solidaritas.

Baca juga: Bak Musuh dalam Selimut, Jerman Tangkap Diplomat Inggris Diduga Mata-Mata Rusia

Puluhan kebakaran mulai melahap hutan dan pegunungan di wilayah Berber di Kablye, Timur Aljaizar pada hari Senin. Kebakaran ini berhasil menghancurkan rumah, desa, kebun zaitun dan hewan ternak milik penduduk.

Direktur kehutanan di Tizi-Ouzou, ibukota regional, mengatakan pada hari Rabu bahwa 10 kebakaran di beberapa titik wilayah tersebut, pemadam kebakaran masih belum bisa memadamkan api.

Belum ada penjelasan resmi berapa banyak korban yang ada pada kebakaran hutan ini. Namun, beberapa potret gambar menunjukkan jika beberapa pemadam kebakaran dan warga yang turut serta memadamkan api. Mereka tidak menggunakan alat apapun dalam mencoba memadamkan api.

Baca juga: Duta Besar Kanada Kecewa, China Ngotot Vonis 11 Tahun Penjara Warga Kanada atas Spionase

Perdana menteri mengatakan jika pada Selasa lalu penyebab kebakaran terbesar di Aljazair bahwa adanya pembakaran terjadi di Kabyle. Kebakaran dengan cepat meluas karena adanya gelombang panas dan angin kencang.

Warga teritama kaum muda terus membantu memasok kebutuhan yang warga butuhkan. Mereka juga membuka solidoritas sedang menuju ke Tizi-Ouzou. Sebuah outlet media berita melaporkan.

Afrika Utara telah mengalami suhu panas dengan suhu yang membakar. Termasuk di Tunisia dimana adanya kebakaran besar. Kantor Meterologi Nasional Aljazair memperkirakan suhu akan mencapai 47 derajat. Hal ini terjadi hingga Kamis, meliputi hampir belasan negara di sekitar Tizi-Ouzou.

Ilmuan iklim mengatakan ada keraguan bahwa penyebab perubahan iklim ini berasal dari pembakaran batu bara, minyak dan gas alam yang membuat cuaca ekstrem. Seperti gelombang panas, kekeringan, banjir hingga badai.

Baca juga: Hari Gajah Sedunia: Bagaimana gajah liar dan manusia hidup berdampingan di India selatan?

Berita Terkait