Kampartra Post- Luapan Sungai Kampar akibat pembukaan pintu air PLTA Koto Panjang dan hujan deras memicu banjir yang melumpuhkan aktivitas di 24 sekolah di Kabupaten Pelalawan.
Sekolah-sekolah dari lima kecamatan terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar demi keselamatan siswa dan guru.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pelalawan, Leo Nardo, mengungkapkan bahwa kecamatan paling terdampak adalah Pelalawan, dengan 17 sekolah terendam.
Beberapa di antaranya termasuk SMPN 1 Pelalawan dan SMAN 1 Pelalawan.
Sementara di Kecamatan Langgam, SDN 004 Muara Sako menjadi satu-satunya sekolah yang terdampak.
Kecamatan lain seperti Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, dan Teluk Meranti juga melaporkan kondisi serupa.
Baca juga: Harga Cabai dan Bawang di Pekanbaru Melonjak Menjelang Imlek
“Kami memutuskan meliburkan sekolah setelah menerima laporan langsung dari kepala sekolah. Keselamatan siswa adalah prioritas utama,” kata Leo Nardo, Kamis (23/1/2025).
Fasilitas sekolah yang terendam membuat kegiatan belajar mengajar tidak memungkinkan untuk dilakukan.
Dinas Pendidikan memastikan mereka terus memantau situasi dan akan mengevaluasi pembukaan kembali sekolah setelah banjir surut.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Dinas Pendidikan telah bekerja sama dengan pihak terkait untuk menyiapkan bantuan berupa perbaikan fasilitas dan kebutuhan darurat bagi sekolah yang terdampak.
Follow Instagram Kampartra Post
“Kami berharap banjir segera surut agar kegiatan belajar mengajar kembali normal. Situasi ini menjadi perhatian serius bagi kami,” tegas Leo Nardo.
Situasi darurat ini mencerminkan pentingnya kesiapan menghadapi dampak bencana demi keberlanjutan pendidikan di Pelalawan.
Be First to Comment