Kampartra Post- Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri, menegaskan pentingnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menjadi penopang APBD, bukan malah membebani anggaran daerah.
Pernyataan ini Edi sampaikan lansung dalam rapat evaluasi bersama PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) dan anak perusahaan, pada akhir pekan lalu.
Edi Basri mengungkapkan bahwa APBD Provinsi Riau saat ini sedang dalam kondisi yang kurang baik, dengan banyaknya utang bayar yang tertunda.
Dalam rapat tersebut, ia menekankan bahwa BUMD harus mampu memberikan kontribusi maksimal dalam menghasilkan deviden untuk mendukung pembangunan daerah.
Baca juga: Kawanan Gajah Rusak Rumah dan Beruang Madu Teror Warga Siak
“Kami ingin target pendapatan melalui BUMD tidak hanya biasa saja, tetapi harus dapat memberikan kontribusi lebih,” ujar Edi.
Ia juga mengkritik kinerja PT SPR yang belum maksimal, mengingat dari estimasi deviden Rp11 miliar, hanya Rp2 miliar yang tercapai.
Lebih lanjut, Edi menegaskan pentingnya perbaikan dan pemikiran konsep yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja BUMD.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusinya terhadap APBD.
Direktur PT SPR, Fuadi Noor, menyampaikan bahwa perusahaan mereka terlibat dalam berbagai sektor seperti agribisnis, kehutanan, dan konstruksi.
PT SPR juga berpartisipasi dalam program pengendalian inflasi daerah bersama Pemprov Riau.
Follow Instagram Kampartra Post
Edi berharap ke depannya, BUMD Riau dapat lebih optimal dalam menjalankan perannya sebagai penopang ekonomi daerah.
Be First to Comment