Press "Enter" to skip to content

Mengintip Kehidupan Manusia Nusantara di Masa Pra Aksara

Kampartrapost – Kehidupan dan kebudayaan umat manusia di nusantara tidak langsung seperti apa adanya sekarang ini. Ada masa pra aksara di mana tulisan belum ditemukan, masa di mana kehidupan jauh lebih tradisional.

Setiap bangsa memiliki masa pra aksara yang berbeda. Nusantara, yang kemudian menjadi Indonesia memasuki zaman aksara pada abad ke-5 masehi.

Bertahan Hidup dengan Berburu dan Berpindah Tempat

Berburu merupakan cara tertua manusia bertahan hidup. Selain itu, mereka juga mengumpulkan makanan dari lingkungan sekitar. Jika sebuah tempat telah menipis persediaan makanannya, mereka akan berpindah mencari tempat baru.

Belum umumnya penggunaan api di masa itu untuk mengolah bahan makanan menimbulkan spekulasi bahwa manusia pra aksara nusantara mengonsumsi makanannya secara mentah. Dasar spekulasi ini adalah kesamaan pola manusia purba di belahan dunia lain, walau ada juga kemungkinan mereka mengeringkan daging-daging hasil buruan dengan panas matahari.

Kehidupan nomaden manusia di masa itu merupakan hal yang efektif dan logis. Adaptasi mereka terhadap lingkungan juga begitu mengagumkan. Keterbatasan teknologi memantik insting utama manusia untuk bertahan hidup.

Berbagai alat dari batu, tulang, maupun kayu merupakan bentuk teknologi sederhana yang mereka gunakan. Keberadaan alat-alat ini menambah efektivitas mereka utamanya dalam berburu dan mempertahankan diri dari ancaman.

Gua menjadi tempat berteduh manusia pra aksara dari hujan dan teriknya sinar matahari. Mereka juga mulai meninggalkan tanda keberadaan mereka melalui goresan-goresan di dinding gua

Follow untuk informasi menarik lainnya.

Manusia Pra Aksara Menetap dan Mulai Bercocok Tanam

Seiring waktu berlalu, manusia yang hidup secara berkelompok ini mulai menetap dan tidak lagi berpindah-pindah. Mereka kemudian bercocok tanam dan tidak hanya bergantung pada berburu sebagai sumber makanan. Pisang, sagu, dan berbagai umbi-umbian adalah tanaman awal yang mereka gunakan untuk bercocok tanam.

Kelompok manusia pra aksara yang makin besar ini kemudian juga mendirikan gubuk-gubuk dan pondok-pondok sebagai tempat tinggal. Mereka tidak lagi mengandalkan gua sebagai tempat tinggal.

Peradaban semakin maju ketika manusia pra aksara di nusantara ini mengenal logam. Mereka memanfaatkan perunggu sebagai senjata dan alat pertanian. Di masa ini jugalah tembikar, gerabah dan berbagai kerajinan lain ditemukan. Hal ini kemudian menjadi salah-satu hal yang diwariskan manusia pra aksara kepada umat manusia setelahnya. Beriring dengan cara bercocok tanam, beternak, teknik pembuatan alat, berbagai karya seni bersejarah dan banyak hal lainnya.

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *