Kampartrapost- Militer Israel mengklaim berhasil menangkap sekitar 100 militan Hamas dalam sebuah operasi yang berlangsung dekat Rumah Sakit Kamal Adwan, Jalur Gaza, pada akhir pekan lalu.
Namun, Otoritas Gaza dan Hamas membantah pernyataan ini, yang menegaskan bahwa tidak ada militan yang berada di rumah sakit tersebut.
Menurut laporan dari tentara Israel, mereka melakukan penyerbuan ke rumah sakit pada Jumat (25/10) dan menyelesaikan operasi pada Sabtu (26/10).
Dalam pernyataannya, ia menyebutkan bahwa mereka menemukan senjata, dana, dan dokumen intelijen selama operasi berlangsung.
Selanjutnya, kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa tentara Israel juga menahan sejumlah staf medis.
Karena hal ini menyebabkan kerusakan pada fasilitas kesehatan yang sudah sangat tertekan akibat serangan militer yang berkelanjutan.
Seorang pejabat militer Israel menjelaskan bahwa beberapa militan menyamar sebagai staf medis.
Maka dari itu pihaknya terpaksa memeriksa semua orang yang ada di rumah sakit.
Mayssoun Alian, seorang perawat rumah sakit tersebut, mengungkapkan bahwa para pria yang militan terpisah dari pengungsi lainnya.
Ia diperiksa tanpa pakaian, yang menciptakan situasi memalukan.
Pada saat ketegangan ini, pihak militer Israel menegaskan bahwa warga sipil di rumah sakit tetap aman meskipun pertempuran terjadi di sekitar lokasi.
Namun, pernyataan militer Israel ini menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat internasional.
Banyak organisasi kemanusiaan menyerukan agar akses ke rumah sakit dijamin dan menghentikan penggunaan fasilitas kesehatan sebagai lokasi operasi militer.
Seruan untuk menghormati hukum internasional dan melindungi warga sipil terus bergema, sementara situasi di Gaza semakin memburuk dengan meningkatnya jumlah pengungsi dan krisis kemanusiaan.