Ketegangan Politik di Filipina; Sara Duterte Ancam Nyawa Marcos Jr
Kampartra Post- Situasi politik di Filipina semakin memanas setelah Wakil Presiden Sara Duterte mengancam Presiden Ferdinand Marcos Jr dalam konferensi pers pada Jumat tengah malam (22/11).
Ancaman itu Sara sampaikan dalam suasana penuh emosi.
Ia mengklaim bahwa ialah yang menjadi target pembunuhan dan menegaskan balas dendam jika ia benar-benar tewas.
Putri mantan Presiden Rodrigo Duterte ini menginstruksikan tim keamanannya untuk membunuh Marcos Jr.
Kemudian, istrinya Liza Araneta, dan Ketua Parlemen Martin Romualdez jika ia dibunuh.
Sara secara terbuka menyatakan, “Jika saya kalian bunuh, jangan berhenti sampai kalian membunuh mereka.”
Ancaman ini muncul pada saat konflik sengit antara dua dinasti politik terkuat Filipina.
Ketegangan kian memuncak setelah Romualdez memangkas dua pertiga anggaran kantor wapres, memicu kemarahan Sara.
Konflik juga melibatkan Ibu Negara Liza Araneta, yang sakit hati atas tuduhan Sara terhadap suaminya.
Follow Instagram Kampartra Post
Hubungan Sara dan Marcos Jr yang dulunya kuat saat pemilu 2022 kini retak.
Aliansi keduanya, yang pernah membawa kemenangan besar, kini berubah menjadi perseteruan tajam menjelang pemilu sela dan pilpres 2028.
Selanjutnya, Sara juga menghadapi ancaman pemakzulan, dengan kepala stafnya, Zuleika Lopez.
Ia dipenjara atas tuduhan campur tangan dalam pembahasan anggaran.
Kejadian ini semakin memperburuk situasi, memperlihatkan retorika ekstrem di antara para elite politik Filipina.
Maka dari itu, panasnya situasi politik ini menunjukkan betapa rapuhnya koalisi yang terbentuk dari kepentingan pribadi.
Hal ini yang kini berubah menjadi perselisihan publik yang berisiko memengaruhi stabilitas negara.