Kampartra Post- Sepanjang tahun 2024, kasus penyakit hewan ternak di Provinsi Riau mengalami peningkatan yang signifikan.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi ancaman terbesar, dengan 519 ekor ternak terinfeksi.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Faralinda Sari, menyatakan bahwa PMK adalah penyakit yang paling dominan menyerang.
Selain itu, penyakit ngorok juga mencatat angka tinggi, menyerang 303 ekor ternak, terutama di Kabupaten Kampar.
Sementara itu, 120 kasus demam babi Afrika turut menambah kekhawatiran peternak.
Faktor seperti mobilitas hewan, kondisi lingkungan, dan rendahnya kesadaran peternak dalam menjaga kesehatan ternak disebut sebagai penyebab utama penyebaran penyakit.
“Kami terus memberikan edukasi kepada peternak agar lebih peduli terhadap kesehatan hewan mereka,” ujar Faralinda.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas PKH Riau telah melaksanakan program vaksinasi massal.
Sepanjang tahun 2024, sebanyak 78.726 hewan menerima vaksin PMK.
23.241 hewan divaksin rabies, 5.789 hewan mendapat vaksin Jembrana, 1.430 hewan divaksin untuk penyakit kulit benjolan, dan 2.917 hewan menerima vaksin ngorok.
Follow Instagram Kampartra Post untuk Berita Menarik Lainnya
Kabupaten Kampar menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, mencapai 438 kasus.
Kemudian, Indragiri Hulu dengan 321 kasus.
“Kami akan terus memantau dan menangani daerah dengan angka kasus tinggi untuk menekan penyebaran penyakit,” tegas Faralinda.
Langkah kolaboratif antara pemerintah dan peternak bisa dapat meminimalisasi kasus penyakit ini di masa mendatang.
Be First to Comment