Press "Enter" to skip to content

Harga Emas Terus Meroket , Waktu Untuk Lepas Atau Tambah?

Harga Emas Terus Meroket , Waktu Untuk Lepas Atau Tambah?
Harga Emas Terus Meroket , Waktu Untuk Lepas Atau Tambah?

Kampartrapost — Emas merupakan salah satu logam mulia yang banyak menggandrungi masyarakat.  Emas sudah menjadi standar kemewahan dan kekayaan hampir di seluruh dunia.

Di Indonesia, per 15 April 2025, harga emas antam 24 karat mencapai harga Rp 1.896.000 per gram. Ini mengalami kenaikan harga sebesar Rp 157.000 dari awalnya Rp 1.739.000 per gram pada 15 Maret 2025.

Sedangkan harga emas buyback (harga beli) mengalami penurunan Rp 1.000, yang awalnya Rp 1.746.000 per gram menjadi Rp 1.745.000 per gram.

Dengan demikian, selisih harga emas antara harga jual dengan harga beli (buyback) adalah Rp 151.000 per gram.

Harga emas selalu mengalami kenaikan, terlebih beberapa bulan belakangan ini. Kenapa harga emas melonjak naik?

Follow juga Instagram Kampartrapost

Penyebab Harga Emas Naik

Mengutip dari detik.com, ada 5 penyebab harga emas selalu naik, yaitu:

1. Nilai Tukar Dolar AS (USD) Melemah

Internasional menghargai emas dengan Dolar. Jika dolar AS melemah, maka membuat emas menjadi lebih murah bagi investor dari negara lain. Dampaknya ? Permintaan meningkat sehingga menjadikan harganya terdorong naik.

2. Ketidakjelasan Kondisi Ekonomi Global

Kenaikan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Trump memicu sejumlah perubahan dalam bidang ekonomi sehingga muncul ketidakjelasan. Begitu juga ketegangan geopolitik yang sudah berlangsung bertahun-tahun yang juga memegang peranan. Dalam kondisi serba tidak menentu, para investor cenderung berinvestasi dalam emas sebagai pilihan utama.

3. Sisa Cadangan Emas yang Tersedia

Ketersediaan cadangan emas yang masih bisa ditambang mempengaruhi keseimbangan antara permintaan dan penawaran yang juga menjadi penentu utama harga emas. Semakin lama, cadangan emas akan kian menipis, permintaan semakin banyak, dan harga semakin naik.

4. Kekhawatiran akan Tingkat Inflasi

Investor melihat emas sebagai alat untuk melindungi nilai terhadap inflasi dan erosi daya beli. Dengan meningkatnya biaya barang dan jasa, baik individu maupun lembaga akan memilih emas yang aman.

“Saat permintaan meningkat, harga emas pun ikut melejit. Artinya, ada faktor kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi. Biasanya, itu diindikasikan dengan meningkatnya pembelian emas,” Mohammad Faisal , Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia .

Saatnya Menjual Atau Membeli?

Di saat harga emas terus naik, sekarang waktu yang tepat untuk menjual atau membeli ?

Menurut Andi Nugroho, Perencana Keuangan , masyarakat harus memilih sesuai kebutuhan dan tujuan. Jika tujuannya adalah untuk melakukan averaging melalui instrumen emas, maka pilihannya adalah tetap terus membeli karena untuk investasi jangka panjang dan akan melihat nilai akumulasinya nanti.

Andi juga menyarankan agar mempertimbangkan  berapa akan mendapat nilai keuntungn dari selisih harga beli dulu dengan sekarang jika ingin menjual emas saat ini. Karena ada perbedaan harga buyback emas kurang lebih 10%.

Maka dari itu, jika belum cukup cuan keuntungannya, maka pilihan yang tepat sekarang adalah membeli atau

mempertahankan yang ada.