Kampartra Post- Kasus HIV di Jawa Barat (Jabar) terus meningkat sepanjang 2024, mencapai 9.625 kasus baru.
Angka ini mengalami lonjakan signifikan dari tahun sebelumnya, dengan sebagian besar kasus berasal dari komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, mengungkapkan perubahan pola penularan HIV di wilayah tersebut.
Jika pada 2017 kasus HIV banyak disebabkan oleh penggunaan narkoba suntik, kini perilaku seksual bebas, terutama di kalangan LGBT, menjadi faktor utama.
“HIV ini berubah dari tahun ke tahun. Pada 2017, penularannya dominasi dari narkoba suntik. Pada 2019-2020, seks bebas menjadi penyebab utama,” jelas Vini di Bandung, Minggu (29/12).
“Tahun ini, sebagian besar kasus kita temukan pada komunitas LGBT,” tambahnya.
Selanjutnya, meski menghadapi peningkatan kasus, Dinkes Jabar berusaha keras menekan angka prevalensi HIV.
Salah satu langkahnya adalah program penguatan ketahanan keluarga yang dapat menurunkan angka kasus hingga 14 persen pada 2025.
Follow Instagram Kampartra Post untuk Berita Menarik Lainnya
“Kami fokus menyelamatkan lebih banyak nyawa. Upaya ini tidak akan berhenti di 2025, strategi baru sudah kami siapkan untuk tahun-tahun berikutnya,” tambah Vini.
Maka dari itu, ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri.
“Penularan HIV sebenarnya sulit tanpa hubungan seksual atau berbagi jarum suntik,” katanya
“Namun, stigma membuat banyak orang enggan memeriksakan diri, sehingga risiko kematian meningkat,” tutupnya.
Be First to Comment