Revolusi Digital: Ekonomi Digital RI Capai Puncak Baru di 2024
Kampartra Post – Ekonomi digital Indonesia terus melesat dengan nilai mencapai Rp1.420 triliun di tahun 2024, naik lebih dari tiga kali lipat daripada tahun 2018.
Angka ini tercantum dalam laporan e-Conomy SEA 2024 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company.
Pertumbuhan ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar digital terbesar di Asia Tenggara.
Menurut laporan tersebut, beberapa faktor utama mendorong lonjakan ini.
Pertama, akses internet yang semakin merata, serta dukungan oleh pembangunan infrastruktur telekomunikasi.
Kedua, peningkatan kompetensi digital sumber daya manusia, memungkinkan masyarakat memanfaatkan teknologi secara optimal.
Follow Instagra Kampartra Post
Faktor ketiga adalah kepercayaan digital yang meningkat, mencakup keamanan data dan kenyamanan dalam transaksi online
Sektor e-commerce tetap menjadi penyumbang terbesar, didorong oleh platform seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak.
Selain itu, fintech dan layanan transportasi digital, termasuk ojek online, turut menyumbang pertumbuhan signifikan.
Pada tahun 2023, nilai transaksi ekonomi digital Indonesia mencapai USD 80 miliar, berdasarkan laporan e-Conomy SEA yang sama.
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar USD 10 miliar atau sekitar 13% pada tahun 2024, dengan nilai mencapai USD 90 miliar.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing dalam kekuatan digital global.
Namun, keberhasilan ini bukan tanpa tantangan. Kebutuhan regulasi adaptif menjadi isu utama, terutama terkait perlindungan data pengguna dan pengawasan transaksi digital.
Selain itu, pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) menjadi kunci untuk menciptakan pertumbuhan yang lebih inklusif, terutama dalam menjangkau UMKM dan daerah tertinggal.