RI-Rusia Gelar Latihan Militer Perdana, Pemerhati Keamanan; Bukti Kebijakan Bebas Aktif Indonesia.
Kampartra Post – Indonesia menggelar latihan militer bersama dengan Angkatan Laut Rusia untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang dimulai hari ini di perairan Surabaya.
Latihan perdana ini menegaskan komitmen Indonesia terhadap politik luar negeri bebas aktif,
Menurut Mahbi Maulaya, pemerhati keamanan komunitas epistemik Indonesian National Security and Resilience Observers (INASERO).
Latihan gabungan ini “menunjukkan bahwa Indonesia dapat bekerja sama dalam ranah militer dengan kekuatan global mana pun,” jelas Mahbi.
“Hal ini memperkuat posisi Indonesia yang bebas untuk bekerja sama dengan siapa saja demi kepentingan nasional,” tambahnya.
Latihan ini juga menjadi peluang bagi TNI AL untuk meningkatkan kemampuan militer.
Hal ini mengingat Angkatan Laut Rusia adalah salah satu yang terkuat di dunia.
Rusia berada pada peringkat ketiga dalam Global Naval Powers Ranking 2024.
Untuk latihan yang akan dilaksanakan selama empat hari ke depan, Rusia mengirimkan tiga kapal perang kelas korvet, satu kapal tanker, satu helikopter militer, dan satu kapal tunda.
Korvet merupakan jenis kapal ideal untuk patroli pesisir dan pertempuran kelas menengah.
Melihat spesifikasi kapal yang Rusia kirimkan, Mahbi melihat bahwa latihan bersama ini dinilai mampu membantu TNI AL.
Hal ini guna untuk meningkatkan kemampuan dalam mengamankan perairan nasional yang kerap mengalami pelanggaran kedaulatan oleh pihak asing.
Follow Instagram Kampartra Post
“Dengan pertukaran pengetahuan dalam latihan bersama ini, kemampuan patroli dan pengamanan perairan Indonesia akan meningkat,” ujar Mahbi.
“Sehingga kita dapat lebih tegas menegakkan kedaulatan di perbatasan maritim,” tambahnya.
Namun, latihan ini juga menarik perhatian negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat.
Mengingat ketegangan antara Rusia dan sekutu Barat dalam konflik di Ukraina.
Mahbi berpendapat bahwa hubungan militer Indonesia-Rusia mungkin akan menimbulkan rasa cemburu AS.
“Latihan militer bersama menunjukkan adanya rasa saling percaya yang kuat di antara kedua negara,” jelas Mahbi untuk memberi alasan kenapa kecemburuan AS dapat timbul.
Langkah Strategis Pertahanan Prabowo
Di samping meningkatkan kemampuan pertahanan, latihan ini juga menjadi langkah strategis bagi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam menyeimbangkan posisi Indonesia pada kancah internasional.
Mahbi menjelaskan bahwa Prabowo berupaya menempatkan Indonesia dalam posisi netral.
Dengan terus menjaga hubungan baik tidak hanya dengan negara-negara Barat, tetapi juga dengan Rusia dan China.
Hal ini penting terutama dalam rangka persiapan keanggotaan Indonesia di BRICS.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia berniat untuk bergabung dalam keanggotaan BRICS.
Mahbi berpendapat bahwa latihan bersama militer Rusia ini bisa bermakna sebagai salah satu langkah Indonesia menjalin hubungan yang lebih erat dengan Rusia yang menjadi salah satu pelopor BRICS.