Kampartra Post- Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan fokus mengatasi masalah gizi, stunting, dan kelaparan, serta memberdayakan ekonomi desa.
Program ini menggunakan bahan pangan lokal, memastikan perputaran ekonomi tetap berada pada masyarakat desa.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata rumah tangga Indonesia mengalokasikan 45,5% pengeluaran tahunannya untuk makanan.
Angka ini bahkan lebih tinggi pada wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
Ini menunjukkan tingginya ketergantungan pada pengeluaran makanan dari kebutuhan lainnya.
Program MBG harapannya mampu meringankan beban masyarakat dan memastikan akses makanan bergizi secara merata.
Follow Instagram Kampartra Post
Program ini akan dimulai pada 6 Januari 2025 dengan target awal mencakup 40% populasi, yang bertahap meningkat hingga 100% pada 2029.
Sasaran utama meliputi siswa PAUD hingga SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Pemerintah mengalokasikan 20% dana desa dari total Rp 71 triliun untuk mendukung inisiatif ini.
Sebanyak 1.923 koperasi desa siap menyuplai bahan pangan, termasuk koperasi telur, sayur, ikan, dan beras.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa bahan baku harus berasal dari desa, bukan impor.
Menteri Desa Yandri Susanto menambahkan, program ini memanfaatkan potensi komoditas unggulan desa seperti padi, jagung, dan ikan nila.
Dengan anggaran Rp 10.000 per porsi, program ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Be First to Comment