Seminar Literasi; Upaya Meningkatkan Budaya Menulis dan Membaca di Kampar

Seminar Literasi; Upaya Meningkatkan Budaya Menulis dan Membaca di Kampar

Seminar Literasi; Upaya Meningkatkan Budaya Menulis dan Membaca di Kampar

Kampartra Post – Dalam upaya meningkatkan budaya literasi di kalangan siswa, SMAN 1 Bangkinang Kota bersama Perpustakaan Siswa Pintar menggelar seminar literasi.

Seminar ini bertajuk “Merangkai Kata Menjadi Sebuah Naskah”.

Kegiatan ini turut di hadiri oleh 100 siswa dan pustakawan muda.

Kegiatan ini mendapat apresiasi besar dari Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kampar Dr. Yuli Usman.

Seminar ini melibatkan narasumber utama, Suryani Isnoel, Ketua Komunitas Literasi Kampar, dan Duta Baca Kampar, M. Firzy Fatih.

Tujuan dan Fokus Kegiatan

Seminar ini dirancang untuk menggali potensi siswa dalam menulis puisi, cerpen, esai, dan opini.

Kegiatan ini juga turut menciptakan karya kreatif lainnya seperti komik dan pantun.

Narasumber Suryani Isnoel menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya berfokus pada keterampilan menulis tetapi juga pada pengembangan mental siswa melalui aktivitas seperti membaca karya yang mereka buat di depan umum.

“Kami ingin siswa lebih percaya diri dan mampu menampilkan karya mereka dengan bangga,” ujar Suryani.

“Bahkan, apresiasi berupa buku hasil karya saya berikan kepada siswa yang berani tampil,” tambahnya

Sebagai langkah awal, siswa dikelompokkan berdasarkan minat masing-masing dan diarahkan melalui grup WhatsApp kecil sesuai bidang pilihan, seperti puisi, cerpen, atau konten kreator.

Harapan besarnya, karya siswa ini akan dibukukan dalam bentuk antologi atau bahkan buku solo.

Follow Instagram Kampartra Post

Meski masih tahap awal, Suryani bersama tim perpustakaan optimistis dalam membimbing siswa agar konsisten menghasilkan karya.

Metode interaktif, seperti menulis puisi secara berbalas pesan grup grup, juga turut mereka terapkan untuk merangsang kreativitas siswa.

“Otak kita harus terus dirangsang agar konsisten menulis. Dengan cara ini, siswa akan terbiasa menciptakan karya tanpa merasa terbebani,” jelasnya.

Suryani juga menekankan pentingnya literasi untuk memperkaya kosakata siswa dalam berkomunikasi, terutama dalam interaksi formal.

Ia berharap melalui literasi, siswa mampu lebih sopan dan beradab dalam berkomunikasi dengan guru maupun orang lain.

Apresiasi dan Dampak Positif

Seminar ini mendapat pujian dari Dr. Yuli Usman, yang menyebut Perpustakaan Siswa Pintar sebagai pionir dalam menyelenggarakan acara sebesar ini pada tingkat sekolah.

Selain itu, DISPERSIP Kampar memberikan dukungan tambahan berupa donasi buku untuk program Inserbu (Infak Seribu Buku).

Para siswa pun menunjukkan antusiasme tinggi selama seminar berlangsung.

Mereka tidak hanya mendengarkan materi tetapi juga aktif tampil ke depan untuk membacakan puisi atau cerpen.

Dukungan dari pihak sekolah dan komunitas literasi memperkuat optimisme bahwa kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

Melalui seminar literasi ini, Suryani berharap siswa SMAN 1 Bangkinang Kota mampu menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Kampar.

Ia juga berharap komunitas literasi di daerah semakin aktif menghasilkan karya yang membanggakan dan berkontribusi bagi dunia pendidikan.

“Karya-karya siswa ini nantinya akan kami pajang di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kampar,” ujar Suryani

“Kami ingin mereka merasa bangga atas hasil jerih payah mereka, sekaligus memberikan manfaat bagi orang lain,” tutupnya.

Seminar ini menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam membangun budaya membaca dan menulis di Kampar, dengan harapan besar untuk mencetak generasi muda yang kreatif dan literat.

Turut hadir Kepala Sekolah SMAN 1 Bangkinang Kota, Muhammad Yatim yang sangat mengapresiasi seminar ini.

“Giat seminar merupakan satu langkah maju kita dalam bidang literasi khususnya kepenulisan,” ucap Yatim.

Sejalan dengan itu, Kepala Badan Pengembangan DISPERSIP Kampar, Bambang berharap dari kegiatan literasi jadi awal lahirnya generasi terbaik bangsa.

“Kami selalu mengajak siswa-siswa untuk berkreativitas melalui merdeka belajar yang nantinya bisa menghasilkan generasi emas tahun 2045,” tutup Bambang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *