Rakyat Dikurung, WNA Dibebaskan Masuk, Anggota DPRD Riau: Ada apa dengan republik ini

PEKANBARU, KAMPARTRAPOST.COM – Marwan Yohanis, Anggota Fraksi Gerindra DPRD Riau, paham betul kenapa ada begitu banyak masyarakat yang tidak menghiraukan arahan pemerintah perihal larangan mudik Idul Fitri tahun ini. Hal ini disebabkan perilaku pemerintah yang cenderung tidak adil kepada masyarakatnya.

Seperti yang kita ketahui, pemerintah Indonesia telah memberlakukan larangan mudik bagi masyarakat. Dalam pandangan pemerintah, hal ini dilakukan untuk mencegah peningkatan jumlah kasus terinfeksi Covid-19 di republik ini.

Baca juga: Pasca Pemukulan Imam Masjid di Pekanbaru, Anggota DPR RI Achmad Usulkan RUU Perlindungan Ulama

Marwan Yohanis, Legislator Dapil Inhu-Kuansing, secara pribadi mendukung peraturan larangan mudik, dengan syarat jika memang kebijakan itu diperuntukkan untuk keselamatan masyarakat. Tetapi, jika pemerintah malah membuka pintu untuk Warga Negara Asing (WNA) memasuki Indonesia, maka maklum saja kalau masyarakat akhirnya ‘melawan’.

Dikutip dari GoRiau.com, sang Legislator Dapil Inhu-Kuansing ini menegaskan, bagaimana bisa masyarakat Indonesia tidak diperbolehkan menggunakan bandara namun WNA dibebaskan untuk berlalu-lalang memanfaatkannya.

“Rakyat Indonesia sebagai pemilik tunggal republik ini tidak boleh menggunakan bandara, sementara orang lain dimasukkan. Ada apa dengan republik ini? Sekarang ini perlu ditelusuri, kepentingan apa untuk memasukkan mereka (WNA) itu?”  ujar Marwan pada hari Minggu (9/5/2021).

Baca juga: Covid-19, Pemkab Pelalawan Larang Takbir Keliling

Mantan Ketua DPD Gerindra Riau ini kemudian melanjutkan, jikalau pemerintah beralasan bahwa kedatangan para WNA itu adalah untuk bekerja, dalih tersebut malah membuat Marwan semakin kesal dengan pemerintah. Karena saat ini banyak masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan, tetapi pemerintah malah menyuapkan peluang kepada tenaga asing.

Marwan menggunakan salah satu pepatah orang tuanya di kampung halamannya dulu, “kera di hutan disusukan, anak di rumah kelaparan”.

Marwan melanjutkan, “Jadi, bagaimana cara berpikirnya pemerintah ini? Rumah kita dipaksa kosong, tapi malah dimasukkan orang lain. Apa tujuannya? Kita tidak anti bangsa manapun, karena kita bagian dari bangsa-bangsa di dunia yang kita mendorong perdamaian. Tapi kalau kita lihat kondisi hari ini, ini tidak sesuai dengan sila kelima Pancasila, mana keadilannya?” jelasnya.

Dalam pandangan Marwan, kelakuan pemerintah seperti inilah yang menjadikan masyarakat kehilangan kepercayaan dengan pemerintah.

Marwan juga menyinggung argumen lama salah satu petinggi negara saat ini yang menyatakan bahwa pemerintah yang sudah kehilangan kepercayaan rakyat sebaiknya berhenti menjabat

“Mahfud MD dulu waktu masih berseberangan dengan pemerintah, dia bilang jika pemerintah sudah tidak dipercaya lagi oleh rakyat, lebih baik mundur. Itu dulu ya waktu masih berseberangan,” tutupnya.

Dikutip dari bisnis.com, Warga Negara Asing (WNA) asal China kembali masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Sabtu (8/5/2021).

Dalam kedatangan ini, 160 WN China masuk ke Indonesia. Mereka datang dengan pesawat China Southern Airlines CZ387 (regular flight) dari Guangzhou, China ke Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (8/5/2021) pukul 05.00 WIB.

Untuk menjelaskan hal ini, Direktur Jenderal Imigrasi Jhoni Ginting mengatakan bahwa seluruh WNA sudah mematuhi aturan keimigrasian dengan adanya visa dan kegiatan yang sejalan dengan Peraturan Menkumham Nomor 26 Tahun 2020 yaitu untuk kegiatan bekerja, bukan untuk kunjungan wisata.

Baca juga: 157 WNA China Masuk Indonesia, Begini Kata Kemenkumham

Berita Terkait