Mengenal Ai-Da, Robot Penulis Puisi dan Karya Seni

Kampartrapost.com – Artificial Intelligence atau AI seringkali identik dengan karakter robot yang jahat seperti pada film ‘The Terminator’, ‘i-Robot’, ‘westworld’, dan Blade Runner’.

Selama bertahun-tahun kita telah tahu fiksi selalu mengatakan jika AI sering di gunakan sebagai kejahatan.

Akan tetapi stereotip itu kini telah berubah sejak munculnya robot AI baru yang bisa membuat puisi dan karya seni.

Baca juga: Cegah Varian Botswana, India Perketat Tes Covid bagi Pelancong

Ai-Da ialah robot yang menyerupai manusia yang telah Aida Meller buat di Oxford, Inggris. Ai-Da ialah seniman robot humanoid ultra-realistis pertama di dunia.

Pada jum’at (26/11/2021) ia membacakan puisi yang di tulisnya di depan umum menggunakan algoritmenya dalam perayaan penyair besar Italia, Dante.

Perayaan ini berlangsung di Museum Ashmolean yang terkenal di Universitas Oxford, Inggris. Acara ini di gelar untuk merayakan 700 tahun kematian Dante.

Ai-Da membuat puisinya setelah membaca puisi epik dari Dante yakni “Divine Comedy”. Hal itu di buat agar Ai-Da bisa menggunakan algoritmenya dalam mengambil inspirasi dari pola bicara sendiri.

Baca juga: Varian Covid Terbaru kembali Ancam Dunia, WHO Desak Agar Perketat Kembali Aturan

Puisi yang Ai-Da buat ini juga sangat emosional menurut Meller, seperti:

We looked up from our verses like blindfolded captives,
Sent out to seek the light; but it never came
A needle and thread would be necessary
For the completion of the picture.
To view the poor creatures, who were in misery,
That of a hawk, eyes sewn shut.”
Ai-Da, Robot Penulis Puisi dan Karya Seni
Ai-Da, Robot Penulis Puisi dan Karya Seni. (Foto: CNN/
Atau bisa di tterjemahkan sebagai berikut:

“ Kami memandang dari ayat-ayat kami seperti tawanan yang ditutup matanya ,
Dikirim untuk mencari cahaya; tapi itu tidak pernah datang
Sebuah jarum dan benang akan di perlukan
Untuk melengkapi gambar.
Untuk melihat makhluk-makhluk malang, yang berada dalam kesengsaraan,
Itu elang, matanya tertutup .”
Baca juga: Kisah ibu mencari bayinya yang diadopsi paksa ke keluarga lain – ‘Kembalikan anakku’
Meller mengatakan jika kemampuan yang Ai-Da miliki ini sangat bagus. Sebab jika kita membaca karya yang Ai-Da buat.
“Proyek Ai-Da di kembangkan untuk mengatasi perdebatan tentang etika pengembangan AI lebih lanjut untuk meniru manusia dan perilaku manusia,” kata Meller mengutip CNN.
Meller mengatakan satu hal penting yang dia dan tim yang bekerja dengan Ai-Da telah pelajari saat mengembangkannya adalah bahwa proyek tersebut tidak mengajari mereka bagaimana “dia manusia — tetapi ini menunjukkan kepada kita betapa robotiknya kita sebagai manusia.”

Berita Terkait