Tutup Ruang Pungutan Liar Ibu Kota, Anies: Kami Ingin Jakarta Bebas Pungli

Kampartrapost.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan ia dan pihaknya ingin bersama-sama pastikan Jakarta terbebas dari pungli atau pungutan liar.

Bersama unsur TNI, Polri, dan Kejaksaan, orang nomor satu ibu kota itu telah melakukan upaya untuk menutup akses pungutan liar yang dapat terjadi di layanan publik.

Anies mengatakan bahwa selalu ada ruang yang disebut dengan greed atau keserakahan.

Sehingga bentuk pemerasan dalam bentuk pungutan tersebut harus dapat diatasi.

Baca juga: Kasus Pinjol Kembali Muncul, Polisi Amankan WNA dan Sita Uang Rp.217 Miliar

“Kami ingin sama-sama pastikan bahwa di Jakarta terbebas dari pungli itu,” kata Anies saat berada di Balai Kota Jakarta pada Selasa (16/11/2021), dilansir dari ANTARA.

Adapun upaya untuk menutup ruang terjadinya pungli telah dilakukan, yang dimulai dari penandatanganan Komitmen Bebas Pungli 2021 dari Gubernur DKI Jakarta.

Tak hanya melibatkan pimpinan DKI Jakarta saja, penandatanganan juga diikuti oleh Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jaya, dan Kejaksaan Tinggi.

Kegiatan tersebut disaksikan langsung oleh Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Baca juga: Mantan Kepses SMK 1 Ambon Ditetapkan sebagai Tersangka Atas Dugaan Korupsi Dana BOS

Terdapat sejumlah jajaran pada enam kota dan kabupaten di DKI yang sama-sama memiliki komitmen pemberantasan pungli.

Sebelumnya, pihak gubernur yang sudah menjabat sejak tahun 2017 itu telah memberlakukan digitalisasi.

Sehingga hal itu berdampak pada layanan publik yang dilakukan secara transparan serta menekan potensi dari pungli.

Dari sisi petugas lapangan, personel yang ada telah meraih pendapatan yang cukup sehingga potensi pungli dapat dicegah.

Baca juga: Vivo Umumkan Tanggal Rilis V23e, Ini Bocoran Fitur Unggulannya

Ia dan pihaknya melakukan komitmen pada saat ini sebagai bukti bahwa DKI Jakarta terbebas dari pungli.

Anies juga berharap komitmennya bersama sejumlah pihak tersebut dapat memberi ketenangan dalam urusan pemerintahan.

Terakhir, ia menyampaikan bahwa ibu kota Jakarta merupakan jendela negara. Untuk itu kesan orang terhadap Indonesia sangat berpengaruh terhadap pandangannya pada wilayah Jakarta.

 

Berita Terkait