Pasukan Israel Membunuh Dua Warga Palestina di tengah Pawai Memperingati Hari ‘Nakba’

PALESTINA, KAMPARTRAPOST.COM – Pasukan Israel menembak mati dua warga Palestina dan melukai lebih kurang 450 lainnya di daerah West Bank. Aksi brutal tentara Israel ini dilakukan ketika warga Palestina memadati wilayah West Bank guna menjalankan aksi demonstrasi yang memperingati hari Nakba pada Sabtu (15/05/2021).

Dilansir dari Aljazeera, suasana menegangkan muncul di saat kerumunan orang Palestina yang berlatar belakang berbagai usia, keyakinan dan afiliasi politik mulai berbaris menuju pos pemeriksaan militer Israel di dekat pemukiman ilegal Beit El, 3,5 km (2 mil) dari pusat Ramallah. Mereka berjalan sambil meneriakkan: “Dengan darah kami dan jiwa kami, kami akan membebaskan mu, Al-Aqsa.”

Baca juga: Presiden Palestina Ditelpon Joe Biden, Meminta Hamas Stop Serang Israel

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, aksi demonstrasi kali ini tidak diiringi oleh polisi Palestina yang biasanya ditempatkan di berbagai titik rute demonstrasi.

Selama beberapa jam berikutnya, beberapa pengunjuk rasa Palestina membakar ban karet dan melemparkan batu ke arah tentara Israel. Atas dasar itu, tentara Israel menanggapi secara sporadis dengan granat kejut, tembakan tabung gas air mata, dan, yang paling parah, peluru tajam.

Beberapa ambulans membawa pengunjuk rasa yang terluka ke rumah sakit.

Badan Wafa mengatakan kejadian ini adalah yang “pertama kalinya dalam beberapa tahun (terakhir)” dimana pasukan Israel “menggunakan peluru tajam untuk merespons protes besar-besaran di seluruh wilayah Palestina yang diduduki“.

Baca juga: Kapolres Kampar Instruksikan Jajarannya Tingkatkan Pengawasan Prokes Wisata Kabupaten Kampar

Di Ramallah, salah satu daerah bagian Palestina, seorang narasumber bernama Muhammad Shuabaki mengatakan pada Aljazeera bahwa dia telah bergabung dalam pawai solidaritas dengan orang-orang Palestina di Gaza. Hal tersebut mereka lakukan untuk menanggapi pengusiran paksa oleh otoritas Israel di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

“Kami tidak ingin perang, tetapi kami harus berjuang untuk hak-hak kami dan kami tidak bisa diam terhadap orang-orang kami yang diusir dari Sheikh Jarrah dan orang-orang yang terbunuh di Gaza,” Shuabaki, seorang insinyur, mengatakan kepada Al Jazeera.

Tak hanya di Palestina, protes massal juga dilakukan pada hari Sabtu di Amerika Utara, beberapa negara Eropa dan Australia untuk mendukung warga Palestina di Timur Tengah.

Baca juga: Operasi Yustisi, Ribuan Kendaraan Putar Balik Diperbatasan Riau-Sumbar

Mengenal Hari ‘Nakba’

Peringatan hari Nakba yang ke-73 tahun ini dilaksanakan di tengah maraknya konfrontasi panas Palestina dan Israel. Dalam minggu ini telah terjadi banyak pemboman udara oleh Israel di Gaza, ancaman pengusiran paksa warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur, dan perusakan Al- Masjid Aqsa, situs tersuci ketiga umat Islam, oleh Israel.

Nakba berarti ‘bencana’. Hari yang diperingati setiap tanggal 15 Mei ini ditujukan untuk mengingat perpindahan ratusan ribu warga Palestina pada tahun 1948 di saat kemerdekaan Israel dideklarasikan.

Pada November 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi rencana untuk membagi Palestina yang saat itu berada di bawah kendali Inggris. Pembagian tersebut dirancang untuk menciptakan negara Yahudi.

Hingga tahun 1998, tidak ada satu hari pun yang dipilih oleh orang-orang Palestina untuk memperingati hari dimulainya penjajahan Israel tersebut.

Baca juga: Nakba Day 15 Mei, Hari Bencana bagi Palestina Usai Zionis Deklarasi Israel

Pada tahun 1998, ketika Israel menyiapkan hari perayaan kemerdekaannya, presiden Otoritas Palestina, Yasir Arafat, memutuskan bahwa warga Palestina harus memiliki hari peringatan mereka sendiri, yakni 15 Mei. Hari peringatan ini ditujukan bukan untuk merayakan kemerdekaan Israel, melainkan untuk mengingat bahwa kemerdekaan Israel tersebut merupakan suatu penjajahan, penindasan, dan bencana.

15 Mei merupakan satu hari setelah dideklarasikannya kemerdekaan Israel pada tahun 1948 yang jatuh pada 14 Mei. Untuk diketahui, hari besar kemerdekaan Israel jatuh pada tanggal yang berbeda di setiap tahunnya.

Hal ini terjadi karena sistem penanggalan Israel ditetapkan berdasarkan kalender Ibrani. Dengan ini, hari besar mereka tidak jatuh pada hari yang sama di setiap tahunnya yang berdasarkan kalender Gregorian. Tahun ini, Hari Kemerdekaan Israel jatuh pada pertengahan April.

Berita Terkait