WHO Sebut Covid-19 Varian Delta Sudah Mendominasi di Eropa

Kampartrapost.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menginformasikan jika kini sebagian besar wilayah di Eropa telah didominasi Covid-19 varian delta.

WHO dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Pernyakit Eropa (ECDC) memberitahukan kepada seluruh negara di Eropa agar terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran virus corona, terutama pada varian delta.

Rata-rata, lebih dari 68% kasus positif Covid-19 sebagian besar di negara Eropa adalah varian delta.

“varian Covid-19 delta kini menjadi perhatian utama masyarakat Eropa karena penyebarannya begitu cepat di seluruh Eropa. Berdasarkan data terbaru, varian delta kini menjadi varian Covid-19 yang paling dominan di Eropa.” Ungkap WHO dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Jadi Sorotan, WHO: Vaksinasi di Indonesia Masih Jauh dari Target

“berdasarkan data yang ada saat ini, varian delta menjadi varian Covid-19 yang paling mendominasi di seluruh dunia. Selama beberapa bulan mendatang varian yang berasal dari India ini diidentifikasi menjadi virus yang dominan diseluruh negara di Eropa.” Tambahnya. ”Virus ini akan terus cepat menyebar kecuali ada identifikasi virus baru dengan penyebaran yang lebih cepat dari varian ini.”

WHO juga mengatakan jika kasus Covid-19 yang teridentifikasi akan terus bertambah di Eropa dalam empat bulan terakhir ini. Hal ini telah membuat negara-negara di seluruh penjuru Eropa terus mencoba meningkatkan program vaksinasi mereka beberapa bulan ini.

“Kami masih terlalu jauh dalam hal menyelesaikan pandemi ini. Kami telah mengidentifikasi bagaimana banyaknya bertambahnya kasus positif dalam penyebaran virus varian delta ini. Dimana varian ini menjadi varian yang dominan dan sangat cepat dalam hal penyebaran.“ Kata Dr. Hans Kluge, direkrur Regional WHO di Eropa.

“walaupun telah adanya upaya dari pemerintah negara-negara di Eropa untuk memvaksinasi warganya. Namun banyak dari mereka juga menolak untuk vaksinasi dan hal itu membuat banyaknya peningkatan pasien di seluruh rumah sakit.“ Tambahnya. “Namun ada kabar baik, yakni orang-orang yang telah melakukan vaksinasi secara lengkap secara tidak langsung dapat mengurangi resiko penyebaran virus ini dan juga penyakit parah dan kematian.“

Baca juga: Kelompok Pemberontak Myanmar Mendapat Vaksin COVID-19 dari Cina

Ia juga telah memberitahu agar seluruh negara di Eropa yang telah memperbolehkan adanya pelonggaran pembatasan kegiatan agar terus menambahkan lagi akses pengujian PCR atau swab gratis dan terus melakukan pelacakan terhadap orang yang kontak secara erat terhadap kasus positif.

“kita harus terus waspada dan terus mencoba mencegah penyebaran virus ini dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada.“ Kata direktur ECDC, Dr. Andrea Ammon.

“Dalam hal ini berarti harusnya kita terus meningkatkan kegiatan vaksinasi dan terus mematuhi protokol kesahatan yang ada dengan taat.“ Tambahnya. “Kita juga harus terus mencegah adanya protes anti lockdown agar dapat membantu pencegahan penyebaran virus tanpa harus melakukan pembatasan kegiatan masyarakat.”

Berita Terkait