Para Astronom Temukan Exoplanet Pertama di Luar Galaksi!

Kampartrapost.com – Para Astronom mengatakan bahwa mereka menemukan planet yang teridentifikasi di luar galaksi yang jauh. Ini bisa menjadi planet ekstrasurya pertama yang terdeteksi di luar Bima Sakti.

Calon planet ini muncul dan akan mengorbit di X-ray biner. Dan terdiri dari bintang normal dan bintang runtuh atau lubang hitam. Jarak calon planet dari biner kita setara dengan jarak Uranus dari matahari. Atau sekitar 2,9 miliar kilometer dari Matahari, hampir 19 kali lebih jauh dari jarak Bumi ke Matahari.

Melansir The Guardian, penemuan ini membuka jendela baru untuk mencari exoplanet, planet yang mengorbit di luar Matahari kita, pada jarak yang lebih jauh dari penemuan sebelumnya.

Meskipun hampir 5.000 exoplanet telah terdeteksi sejauh ini, semuanya berada di galaksi Bima Sakti, hanya berjarak sekitar 3.000 tahun cahaya dari Bumi.

Baca juga: Jalin Kerja Sama dengan Universitas Kwangwoon, YG Entertaiment Bakal Kembangkan Metaverse di Industri Hiburan?

“Sejak tahun 1750-an, kami telah menduga bahwa nebula jauh yang redup ialah sebuah galaksi. Yang bentuknya menyerupai populasi bintang yang terikat gravitasi mirip dengan rumah kita, Bima Sakti,” kata Dr Rosanne Di Stefano dari Pusat Astrofisika di Harvard dan Smithsonian di Cambridge, AS.

“Penemuan kandidat planet baru memberi kami pandangan pertama ke populasi eksternal sistem planet. Dan ini akan memperluas jangkauan pencarian planet hingga jarak kira-kira 10.000 kali lebih jauh,” lanjutnya.

Gambar kombinasi M51 dalam sinar-X dari Chandra (ungu dan biru) dan cahaya optik dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA (merah, hijau, dan biru). Sebuah kotak menandai lokasi calon planet yang mungkin, biner sinar-X yang dikenal sebagai M51-ULS-1. NB Gambar telah diputar 90 derajat searah jarum jam.
Gambar kombinasi M51 dalam sinar-X dari Chandra (ungu dan biru) dan cahaya optik dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA (merah, hijau, dan biru). (Foto: The Guardian)

Stefano dan para Astronom mendeteksi planet baru ini menggunakan Chandra X-ray Observatory milik NASA. Mereka awalnya mencari karakteristik penurunan kecerahan sinar-X yang disebabkan oleh lewatnya sebuah planet di depan biner sinar-X.

Baca juga: Tak Perlu Takut Lagi, Belanda Kini Kembangkan Teknologi Suntik Tanpa Jarum

Berdasarkan hal ini, Stefano dan rekannya memperkirakan bahwa kandidat planet ekstrasurya kira-kira seukuran Saturnus. Ia menambahkan bahwa planet itu mengorbit bintang neutron atau lubang hitam. Atau sekitar dua kali jarak Saturnus dari Matahari – kira-kira setara dengan orbit Uranus. Penelitian ini dipublikasikan di Nature Astronomy .

“Sayangnya untuk mengonfirmasi bahwa kita melihat sebuah planet, kita mungkin harus menunggu beberapa dekade untuk melihat transit lain,” kata rekan penulis Nia Imara dari University of California di Santa Cruz.

“Dan karena ketidakpastian tentang berapa lama waktu yang ia butuhkan untuk mengorbit, kami tidak akan tahu persis kapan harus mencari,” tukasnya.

Menariknya karena penemuan ini, banyak data yang mereka perlukan untuk mengkonfirmasi bahwa objek tersebut memang sebuah planet ekstragalaksi. Salah satu tantangannya adalah bahwa orbit besar objek itu berarti tidak akan melintas di depan biner sinar-X lagi selama sekitar 70 tahun.

Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi usulkan pakai racun untuk bunuh Raja Abdullah, kata mantan petinggi intelijen

Berita Terkait